!!! _ Welcome in My Simply Blog - And Don't Forget to Follow this Site _ !!!
Daftar Isi

pengertian dan isi dari asmaul husnah

Share on :

Asmaul Husnah terdiri dari dua kata yaitu Asma yang berarti Nama dan Husna yang berarti baik. Jadi, Asma’ul Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik pada Allah SWT. Asma’ul Husnah terdiri dari 99 nama-nama Allah SWT.


Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180 :
"Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan".

Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT beserta artinya :
1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
Walaupun ada 99 nama baik Allah SWT yang kami tuliskan diatas, namun kami hanya akan membahasa 6 nama-nama baik pada Allah SWT (Asma’ul Husnah). Lebih rincinya sebagai berikut.
1.   Al Ghafur
Dia adalah Dzat yang banyak memberikan ampunan dan merahasiakan. Ism ini sama maknanya dengan ism Allah lainnya, yaitu Al-Ghaffar, namun ia memberitakan tentang jenis mubalaghah yang tidak diberitakan oleh Al-Ghaffar. Sebab Al-Ghafur memberitakan tentang mubalaghah yang muncul dari tambahan ampunan yang berulang-ulang. Dia adalah Ghafur dalam arti bahwa Dia memiliki sifat pengampun yang sempurna hingga mencapai puncakknya. Mubalaghah yang dapat dipahami dari Al-Ghaffar adalah menurut jumlah, sedangkan mubalaghah yang dipaahami dari Al-Ghafur itu menurut keadaan.
Berakhlak dengan ism ini menuntut seseorang untuk senantiasa meminta pengampunan dan memaafkan kesalahan orang lain. Inilah kunci ampunan dari Allah SWT, seperti yang difirmankan-Nya di dalam surah An-Nur yang berbunyi:
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang miskin, dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? ..” (QS An Nur: 22)

Khasiatnya

Barangsiapa menuliskan ism ini diatas orang yang sakit demam, niscaya akan sembuh. Dan barangsiapa menuliskan Sayyidul Istighfar lalu dihapusnya dengan air dan diminumkannya kepada orang yang sedang kesulitan dalam menghadapi ajal sehingga lidahnya sulit mengucapkan kata-kata, maka akan menjadi mudahlah saat sakaratul maut orang yang bersangkutan. Ia telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil dengan baik.

2.   Al ‘Adl

Kata ini adalah kata dasar, di mana Allah menyifatkan diri-Nya sebagai sifat mubalaghah, yakni bersifat adil yang sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Di antara hukum-Nya mengenai hak hamba-hamba-Nya adalah, bahwasanya tidak ada bagi manusia itu kecuali apa yang dia usahakan, dan bahwa hasil dari segala usahanya itu akan dilihatnya. Sesungguhnya orang-orang yang saleh berada di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, dan bahwa orang-orang durhaka akan dimasukkan ke dalam api neraka jahanam.
Keberuntungan seorang hamba beragama dari ism ini adalah percaya bahwa Allah SWT itu sangat adil, yang tidak terbantahkan pengurusan-Nya, hukum-Nya, dan segala af’al-Nya, baik yang sesuai dengan kehendaknya maupun yang tidak sesuai. Sebab, semuanya itu adil. Dia seperti apa yang seharusnya dan atas apa yang seharussnya. Kalau Ia tidak melakukan apa yang telah dilakukan-Nya itu, tentu akan terjadi perkara lain, yang mungkin akan lebih besar mudaratnya.
Berakhlak dengan ism ini menuntut seseorang agar senantiasa adil dalam menghukum, berperilaku, dan berrsikap, dan tidak boleh menganiaya seorang pun.
Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini pada hari Jumat atau malam Jumat di atas dua puluh iris roti, lalu roti itu dimakannya, maka Allah akan menundukkan seluruh makhluk untuknya.

3.   Al Malik

Al Malik maknanya adalah Dzat yang tidak membutuhkan, baik dalam Dzat maupun Sifat-Nya, sebaliknya segala sesuatu yang ada di jagat raya ini lah yang membutuhkan-Nya. Dia Maharaja Mutlak yang sebenarnya. Dialah yang mengendalikan segala urusan makhluk-Nya dengan saksama tanpa membutuhkan bantuan sedikitpun dari makhluk-Nya.
Tidaklah terbayangkan oleh hamba-Nya, bahwa ia memiliki kerajaan secara mutlak, sebab semua yang dimilikinya itu hakikatnya adalah milik Allah SWT.
Jika seseorang membayangkan kehidupan yang fana ini, betapapun kerajaan yang dimilikinya, tentu akan lenyap disebabkan oleh dua perkara: pertama, karena kematian dan berpindahnya kerajaan itu kepada orang lain, padahal Allah SWT adalah Penguasa kehidupan, kematian dan kebangkitan; kedua, gugurnya pengakuan kekuasaan bagi selain Allah, yaitu sesudah ditiupkan sangkakala pertama, yakni ketika Allah SWT menyerukan (QS Al Mu’min: 16)
“Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?”
Ketika tidak ada yang menyahut, maka Allah SWT sendirilah yang menjawabnya:
“Hanya kepunyaan Allah Yang Mahaesa lagi Maha Mengalahkan.”

Kalau begitu, tidak ada kerajaan selain dari kerajaan Allah SWT.
Khasiatnya
Barangsiapa membaca ism ini dengan rutin tiap-tiap hari pada waktu matahari tergelincir sebanyak seratus kali, niscaya hatinya akan menjadi bersih, dan lenyaplah segala kekotorannya. barangsiapa membacanya sesudah terbit fajar sebanyak seratus dua puluh kali, maka Allah akan memberinya kekayaan dan karunia-Nya, baik dengan sebab-sebab maupun dengan pintu yang dibukakan Allah SWT atasnya.

4.   Al Hasib

Al Hasib sama dengan Al-Kafiy, artinya Yang Mencukupi; berasal dari kata ahsabani atau kafani, dan hasbiyallah atau kafaini. Dia adalah Dzat yang meng-hisab makhluk di hari kiamat kelak. Imam Al-Ghazali berpendapat, bahwa Al Hasib itu berasal dari kata hasiba yang artinya “terhormat dan sempurna.” Pendapat lain mengatakan, bahwa al hasbu itu adalah al-iktifa‘, artinya bahwa Al-Hasib ialah Dzat Yang Memberikan segala kebutuhan hamba-hamba-Nya. Dan ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ism itu berasal dari kata al-ihsha’, yaitu yang meng-hisab segala amal perbuatan hamba-hamba-Nya menurut kelompoknya masing-masing. Orang-orang kafir dijadikan-Nya meng-hisab diri mereka sendiri, lalu mereka memutuskan atas diri mereka hukuman neraka, kemudian mereka pun memasukinya. Ahli iman dan kamal (orang sempurna) di-hisab oleh para malaikat, disaksikan oleh orang banyak dengan teliti, guna menampakkan keutamaan mereka agar menjadi hujjah atas orang selain mereka. Sedangkan kebanyakan kaum mukminin yang berhak mendapat siksa, Allah meletakkan tangan-Nya atas mereka lalu mereka mengakui dosa-dosa yang telah mereka perbuat, kemudiian Allah mencerca mereka atau menyiksa mereka dan setelah itu mengampuni mereka. ltulah hisab (perhitungan) sesuai dengan kehendak Allah SWT, sehingga dengan demikian perhitungan itu berjalan dengan cepat.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa semua makhluk itu di-hisab pada waktu yang sama; Mahasuci Allah yang memiliki kekuasaan atas hal itu. Dia berfirman:
“… Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.” (QS. Al-An’am: 62)
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan agar Anda takut kepada Allah SWT, serta mengharapkan dan menggagungkan-Nya.
Khasiatnya
Barangsiapa takut dikalahkan oleh temannya, maka ia harus membaca ism ini setiap hari sebelum matahari terbit dan sesudah matahari tenggelam sebanyak 27 kali. Maka sebelum satu minggu, Allah sudah menyelamatkannya dari rasa takutnya itu. Membaca ism ini hendaklah dimulai dari hari Kamis.

5.   Al Hakim

Ism ini berasal dari kata al-hikmah yang merupakan kesempurnaan ilmu dan kebaikan perbuatan. Atau, pengetahuan tentang sesuatu yang paling utama dengan ilmu yang paling utama. Jika kita telah mengetahui bahwa ilmu Allah itu meliputi dan maha-luas, tidak ada batas dan ujungnya, maka hanya Allah sajalah yang Hakim sebenarnya, sebab Dia mengetahui sesuatu yang paling besar dengan ilmu yang paling banyak. Ilmu-Nya azali (tak ada permulaan), da’im (tak ada penghabisan), tidak bisa lenyap dan tidak ditimpa kerahasiaan dan kesamaran.
Terkadang kepada orang yang bagus buatannya dikatakan: Shana’aha hakim (dibuat oleh ahli). Padahal bantuan yang diperolehnya tidak lain adalah berasal dari Allah jua, yang merupakan Sang Hakim yang sebenarnya.
Barangsiapa mengetahui segala sesuatu dan tidak mengenal Allah SWT, maka dia tidak berhak disebut hakim, sebab dia tidak mengetahui sesuatu yang paling mulia dan paling utama.
Perbandingan hikmah seorang hamba dengan hikmah Allah itu adalah seperti perbandingan ma’rifah-nya terhadap dirinya dengan ma’rifat Allah terhadap Dzat-Nya. Sungguh jauh sekali perbedaan keduanya itu.
Berkaitan dengan hikmah ini, baiklah kami kemukakan beberapa di antaranya:
Pertama, sabda penghulu para Nabi saw.:                                                                                   Raja dari segala hikmat itu adalah rasa takut kepada Allah.
Kedua:
Orang cerdas ialah mereka yang memperbudak nafsunya dan beramal untuk kehidupan sesudah matinya. Sedangkan orang yang lemah itu ialah mereka yang menurutkan hawa nafiunya dan berangan-angan mendapatkan ampunan Allah.
Ketiga:
Sesuatu yang sedikit tetapi mencukupi itu lebih baik daripada sesuatu yang banyak tetapi melalaikan.
Keempat:
Barangsiapa bangun di pagi hari dalam keadaan sehat badannya, selamat hatinya, mempunyai makanan untuk hari itu, seolah-olah dihaturkan dunia dengan segenap isinya kepadanya.


Kelima:
Jadil.ah orang yang wara’ (yang menjaga diri dari perbuatan tak berguna), maka Anda akan menjadi orang yang paling ‘abid. Dan jadilah orang yang qana’ah (nrimo), niscaya Anda akan menjadi orang yang paling bersyukur.
Keenam:
Rencana itu berkaitan dengan omongan.

6.   Al Ghaffar

Asal kata Al Ghaffar itu adalah sitr dan taghthiyah, artinya “Merahasiakan” atau “Menutupi.” Jadi, maghfirah dari Allah itu maknanya adalah dirahasiakan-Nya dosa-dosa dan diampuni-Nya dengan karunia dan rahmat-Nya bukan karena tobat seorang hamba atau taatnya. Dalam salah satu hadis Qudsi, Allah SWT berfirman:
Hamba-Ku, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebanyak bumi itu pula, asal engkau tidak menyekutukan Aku.
Al-Ghaffar itu artinya adalah Dzat yang menampakkkan kebagusan dan menutupi kejelekan di dunia, dan memaafkan hukumannya di akhirat.
Sebagaimana dikatakan di atas, bahwa makna ghafara itu adalah satara (merahasiakan), maka yang pertama-tama dirahasiakan Allah dari hamba-hamba-Nya adalah: dijadikan-Nya keburukan-keburukan badan mereka tertutup di batin mereka, ditutupi oleh kebagusan lahir mereka. Kedua, pikiran jahat dan keinginan buruk mereka ditempatkan-Nya di dalam kalbu, sehingga tidak ada orang yang dapat melihatnya; seandainya segala yang terpendam di dalam hati mereka berupa sifat khianat, buruk sangka dan semua sifat buruk itu tampak dari luar, tentu mereka akan celaka karenanya. Ketiga, dengan maghfirah-Nya itu pula Allah telah merahasiakan dosa-dosa manusia yang sebenarnya pantas dipermalukan di hadapan orang banyak, namun Dia berjanji akan menggantikan kejahatan-kejahatan mereka dengan kebaikan dan janji-Nya adalah benar.
Keberuntungan seorang hamba dengan ism ini diisyaratkan, bahwa ia harus merahasiakan aib orang lain sebagaimana ia ingin orang lain merahasiakan aibnya. Rasulullah saw. bersabda:
Barangsiapa merahasiakan aib orang mukmin, niscaya Allah pun akan merahasiakan aibnya pada hari kiamat.”
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Nabi Isa as. dan para pengikutnya berjalan melewati bangkai seekor anjing yang telah membusuk. Lalu para pengikutnya berkata: “Alangkah busuknya bau bangkai anjing ini!” Namun nabi Isa as. menjawab: “Alangkah bagusnya gigi putih anjing ini!” Ucapan beliau ini untuk mengingatkan mereka, bahwa seyogyanya yang disebutkan dari segala sesuatu itu adalah kebaikannya, bukan keburukannya.

1 komentar:

  1. Assalaamu 'alaikum,

    Salam kenal, ana mohon bantuan antum untuk memberikan saran dan masukan untuk blog fiqh sunan di fiqhsunan.blogspot.com

    Jazaakallahu khairan

    Wassalaamu 'alaikum,

    Abu Muhammad, Depok

    BalasHapus